A.Kemajuan
Akademis
Budi Setelah lulus SMP dia memutuskan untuk masuk ke sekolah menengah atas terfavorit yang letaknya jauh dari rumahnya. Di sekolah Budi dari kelas X sampai kelas XII, selalu masuk peringkat sepuluh besar. Nilai raport juga diatas rata – rata.
B. Keadaan Fisik
Keadaan Fisik Budi cukup normal. Ia adalah remaja dengan tinggi 159 cm dan berat 49 kg, Rambutnya pendek berwarna hitam dan berkulit sawo matang. Ia juga memiliki penglihatan yang baik dan memliki pertumbuhan fisik yang baik.
Budi Setelah lulus SMP dia memutuskan untuk masuk ke sekolah menengah atas terfavorit yang letaknya jauh dari rumahnya. Di sekolah Budi dari kelas X sampai kelas XII, selalu masuk peringkat sepuluh besar. Nilai raport juga diatas rata – rata.
B. Keadaan Fisik
Keadaan Fisik Budi cukup normal. Ia adalah remaja dengan tinggi 159 cm dan berat 49 kg, Rambutnya pendek berwarna hitam dan berkulit sawo matang. Ia juga memiliki penglihatan yang baik dan memliki pertumbuhan fisik yang baik.
C. Kondisi Keluarga
Budi anak terakhir dari tiga bersaudara , ayahnya bekerja sebagai Instansi didaerahnya, ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga. Ia tinggal d tergolong orang yang berkecukupan. Didalam lingkungan tersebut Budi tidak mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya, sehinnga Budi dan keluarganyapun cukup baik dan akrab. Budi sangat dekat dengan semua anggota keluarganya, sehingga pada saat dia untuk sekolah yang letaknya jauh dari rumah, kemudian dia memutuskan untuk tinggal di dekat sekolahnya (kos). Hal ini yang menyebabkan Budi kurang perhatian dari orangtuanya, sehingga Budi terlihat murung dan kurang bersemangat untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Dan akhir-akhir ini Budi merokok untuk melampiaskan kejenuhan.
D. Tingkah laku sosial
Kehidupan sosial Budi Budi semenjak memutuskan untuk tinggal didekat sekolahnya (kos), ia cenderung sering murung, dan dia terlihat merokok
D. DIAGNOSIS
Berdasarkan dari gejala yang tampak, diketahui bahwa budi sering terlihat murung, dan juga merokok, kemudian dikaitkan dengan latar belakang informasi yang diperoleh dari teman-temannya dan budi sendiri diketahui bahwa Ia sering mengeluh mengenai menumpuknya tugas-tugas dari Sekolah, dapat ditetapkan bahwabudi mengalami kesulitan dalam mengatur waktunya di karenakan budi kurang kasih sayang dari orang tuanya. Ia kesulitan dalam mengatur waktu belajar dan mengerjakan tugasnya, sehingga tugas-tugas yang ada lama-kelamaan menjadi menumpuk dan tidak terselesaikan. Karena ia terbiasa santai dan termotivasi oleh orang tuanya, membuat ia menjadi tertekan ketika dihadapkan dengan tugas-tugas sekolah yang memakan banyak waktu, dan juga membuatnya merasa jenuh sehingga menyebabkan ia melakukan hal-hal yang tidak biasa ia lakukan seperti merokok.
E. PROGNOSIS
Dilihat dari masalah yang dihadapi oleh Budi tersebut, maka dapat digunakan beberapa alternatif bantuan untuk membantu menyelesaikan masalahnya tersebut, yaitu dengan dilakukannya konseling individu untuk memberikan pengertian dan alternatif bantuan kepada konseli mengenai kesulitan dalam mengatur waktu belajar
Setelah
diketahui faktor penyebab menurunnya prestasi belajar anak tersebut
melalui berbagai sumber, maka konselor memberikan layanan bantuan
dengan menggunakan pendekatan Client Centre Theraphy yaitu suatu
teknik konseling dimana konseli yang berperan aktif dalam
penyelesaian masalahny
F. TREATMENT
Konselor :Hai Budi, apa kabar? Kok Kamu sendirian disini?
Budi :Eh
Bapak, ga papa kok pak. Saya lagi pengen sendiri aja. (menjawab
singkat)
Konselor :Ada
apa nih kok Budi
pengen sendiri, boleh gk bapak temanin Budi
ngobrol disini?
Budi :
Iya pak, nggak apa-apa, Saya lagi malas pulang ke kost Bu, sumpek
liat kamar yang berantakan. (jawabnya singkat).
Konselor :(melihat
ada rokok di saku baju Budi,
dan langsung bertanya) Budi
merokok ya?
Budi :
(gugup) ehm engga kok pak. Saya ga merokok.
Konselor :Itu
apa yang ada di saku bajumu?
Budi :Ehm,
iya pak. Ini punya Saya.
Konselor :
Budi
merokok yah?
Budi :Iya
pak, soalnya Saya lagi galau pak.
Konselor :Oh
budi lagi galau. Memang apa yang Kamu fikirkan?
Budi :Ehm
ga papa kok pak ( Budi
menunduk).
Konselor :Coba
Kamu cerita sama bapak, siapa tau habis Kamu cerita perasaan Kamu
agak lega.
Budi :Ehm
iya pak (jawabnya singkat)
Konselor :Hmmm
ngomong-ngomong Budi
kok tampak agak kurusan ya sekarang, Budi
sakit?
(Tanya konselor sambil memandang wajah Budi)
Budi :Enggak
kok pak, cuma sering begadang aja, gara-gara banyak tugas yang harus
dikerjakan pak.
Konselor :Oh
banyak tugas ya, bagaimana sudah dikerjakan tugas-tugasnya Budi?
Budi :Iya
pak banyak sekali tugas yang harus diselesaikan dalam waktu dekat,
tugasnya gak begitu berat sih pak bagi Saya, tapi tugas yang
diberikan oleh guru – guru mata pelajaran terlalu banyak sehingga
Saya bingung mau mengerjakan yang mana duluan, dan saya juga
merasa kurang perhatian dari orangtua saya merasa kurang
termotifasi untuk giat belajar dan mengerjakan tugas. Sedangkan
bapak tahu sebentar lagi Saya Ujian Nasional, Saya juga harus
mempelajari pelajaran–pelajaran yang akan di UAN kan. Saya susah
membagi waktu untuk belajar dan mengerjakan segudang tugas itu.
Konselor :Oh
itu masalahnya. coba Budi
pikirin kalau kamu merokok setiap galau memikirkan
tugas. Jika tugas diberikan setiap hari ada berapa bungkus rokok yang
kamu habiskan dan hitung berapa banyak bahan kimia berbahaya yang
masuk kedalam tubuhmu. Kamu bisa pikirkan dampak rokok untuk
kesehatan kamu dalam jangka panjang. Itu bisa membahayakan
kesehatan kamu dan orang-orang di sekitar Kamu Budi.
Budi :
Jadi menurut bapak, saya harus bagaimana ?
Konselor :
bapak mau tanya, setiap hari rutinitas Kamu apa saja dari pagi sampai
sore?
Budi :Bangun
tidur saya mandi dan siap-siap pergi sekolah, pulang sekolah saya
istirahat sebentar sambil menonton TV sampai saya ketiduran.
Setelah itu paling saya santai- santai saja pak dan kadang-kadang
Saya diajak main bola sama teman-teman saya pak sampai sore. Habis
magrib saya kadang baca buku sebentar paling setengah jam pak.
Setelah itu saya main PS sama teman-teman satu kost sampai tengah
malam pak. Jika mengantuk saya langsung tidur pak.
Konselor :Oh
begitu, jadi menurut Budi
apa yang sebaiknya di lakukan untuk merubah kebiasaan burukmu itu?
Budi :Saya
ingin mencoba membagi waktu saya pak.
Konselor :Bagaimana
cara kamu membagi waktumu itu?
Budi :Saya
pulang sekolah setiap hari jam 15.00 termasuk bimbel untuk ujian.
Sepulang sekolah Saya akan langsung makan, bersih-bersih atau tidur
sebentar untuk mengistirahatkan badan karena Saya kan capek tuh
habis belajar seharian. Nah setelah itu Saya bisa menggunakan
waktu bersantai kamu sambil kerjakan tugas atau baca bahan untuk
UN, Saya akan mengurangi nonton TV dan main game untuk mengerjakan
tugas yang secepatnya akan di kumpulkan, atau menggunakan waktu
sesudah magrib atau subuh untuk belajar dan mengingat bahan
pelajaran yang akan di UN-kan banyak. Mungkin Saya akan mencoba
cara itu pak.
Konselor :Waaah,
itu cara yang bagus sekali Budi.
bapak percaya, Kamu pasti bisa.
Budi :Begitu
ya pak, saya mulai mengerti sekarang. Saya akan mencoba dan belajar
membagi waktu sebaik mungkin agar tugas saya bisa selesai
secepatnya pak dan saya berjanji tidak merokok lagi untuk kesehatan
dan demi orang tua saya.
Konselor :Iya,
semangat Budi.
Ibu mendukung niat baikmu itu. (tersenyum manis)
Budi :(membalas
senyum guru BK), terima kasih ya pak sudah menemani Saya ngobrol
dan mendengarkan uneg – uneg Saya.
(teeettt
teeett teeettt, bel tanda masuk pun berbunyi)
Konselor :Iya
sama-sama Budi.
Nah, itu suara bel udah bunyi. Sebaiknya sekarang kamu masuk kelas
yah, pelajaran selanjutnya akan segera di mulai. Kalau
ada masalah jangan dipendam sendiri ya, kamu bisa cerita sama
bapak atau sahabat kamu supaya bebannya tidak terlalu berat.
Budi : Iya
pak, Saya masuk kelas dulu yah pak. (sambil bersiap-siap berdiri)
Konselor :
Iya Budi,
Ibu juga mau kembali ke kantor. (berdiri)
Percakapan
mereka pun terhenti di karenakan bel masuk berbunyi. Budi
berjalan menuju kelas, sedangkan Konselor berjalan ke arah kantor
PRAKTEK
KONSELING INDIVIDU
TEORI
CLIENT-CENTERED
Dosen
pengampu : Dra. Wahyu M, M.Pd
Disusun
oleh :
Budi
Haryadi 11012008
Imanu
Ahmad S 11012018
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
IKIP
PGRI WATES
2013
bapak atau ibu eh konselornya :D, percakapan teralhir jadi ibu hehe
BalasHapussangat membantu infonya
BalasHapus